Jumat, 15 Mei 2009

Konsultan Pembuatan Majalah

KONSULTAN PEMBUATAN MAJALAH/BULETIN SEKOLAH

MEMBUAT MAJALAH SEKOLAH
Hampir setiap sekolah pasti menginginkan adanya sebuah wadah untuk menyalurkan bakat siswa di suatu bidang tertentu. Salah satunya di dalam bidang Jurnalistik. Salah satu wadah dalam bidang Jurnalistik bagi siswa adalah dengan adanya sebuah Majalah sekolah. Dengan adanya majalah sekolah siswa yang berbakat dalam dunia tulis-menulis tidak hanya bisa menyalurkanya di Mading (majalah dinding)sekolah saja. Tetapi bisa dibundel dalam sebuah majalah sekolah. Disamping itu majalah sekolah juga bisa menjadi sebuah identitas dari sekolah itu sendiri. Semua kegiatan yang ada di sekolah kita bisa kita masukan dalam artikel majalah sekolah kita sendiri.
Banyak kendala yang sering siswa –siswi di suatu sekolah untuk membuat sebuah majalah sekolah. “Mudahkah untuk membuat majalah sekolah tersebut?”, mungkin kata “susah” banyak terlontar dari para siswa-siswi. Tentu ini dapat dipahami, karena di dalam mata pelajaran kita tidak ada mata pelajaran untuk membuat sebuah majalah. Setiap suatu masalah atau kendala pasti ada solusinya. Begitu juga dengan masalah pembutan sebuah majalah sekolah. Itulah salah satu misi dari “Konsultan Pembuatan Majalah”.
LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN MAJALAH SEKOLAH;
 Pertama tahap perencanaan. Didalam tahap perencanaan ini siswa-siswi mulai membuat perencanaan stuktur staf redaksi majalah yang akan di buat. Berikut adalah salah satu contoh stuktur staf redaksi;
- Pelindung, yakni yang melindungi majalah sekolah kita. Biasanya untuk bagian Pelindung di duduki oleh Kepala Sekolah.
- Penasihat, yakni yang membimbing dalam pembuatan majalah sekolah kita. Biasanya untuk bagian penasihat di duduki oleh beberapa gurun yang ada di sekolah kita.
- Pembina, yakni yang membimbing dan dan yang mengarahkan dalam pembuatan majalah sekolah. Biasanya posisi ini di duduki oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.
- Pemimpin Redaksi, yakni orang yang sangat berperan dalam pembuatan majalah sekolah. Atau bisa disebut ketua dari stuktur staf redaksi.
- Staf Redaksi atau biasa disebut wartawan pencari berita. Dan yang mengurus semua naskah atau artikel yang akan dipublikasikan.
- Ilustrator/ seting/ layout, yakni yang mengurus desain majalah yang akan kita buat. Dari mulai cover sampai isinya.
- Iklan, yakni yang mengurusi bagian perikalanan.
- Distributor, yakni yang mengurusi pendistribusian atau penjualan majalah yang telah kita buat.
- Promosi, yakni bagian yang mempromosikan majalah sekolah yang telah kita buat.
- Sirkulasi/ tata usaha atau sering disebut Bendahara, yakni yang mengurusi bagian peruangan di majalah sekolah kita.

Setelah membentuk stuktur perencananan stuktur staf redaksi langkah selanjutnya yaitu merencanakan nama majalah yang akan kita buat. Diusahakan untuk pembuatan nama itu semenarik mungkin.

 Kedua tahap persiapan. Didalam tahap persiapan ini yakni pembuatan proposal. Dalam pembuatan proposal baiknya dibahas oleh semua staf redaksi majalah yang telah kita buat dengan didampingi oleh Pembina. Mulai dari nama majalah, visi-misi, rencana pembuatan majalah, sampai dana yang akan kita keluarkan untuk pembuatan majalah kita.

 Ketiga tahap pembuatan isi majalah. Yakni merencanakan rublik-rublik yang akan kita buat dalam majalah kita. Untuk pembuatan rublik ini dibahas oleh semua stuktur staf redaksi dan Pembina dan disetujui oleh bagian penasihat dan pelindung.

 Ketiga tahap penulisan dan pengeditan. Yakni mengumpulkan naskah yang akan kita buat dalam majalah sekolah kita. Penulisan naskah bisa dari wawancara siswa, tulisan kiriman siswa, guru, maupun karyawan sekolah. Untuk memfokuskan isi, sebaiknya diadakan rapat redaksi terlebih dahulu. Dan tentukan tema apa yang akan dibuat dalam edisi majalah sekolah sekarang. Setelah semua naskah masuk ke meja redaksi, seleksi semua naskah yang telah masuk. Apakah naskah tersebut layak dimuat atau tidak.

 Keempat tahap setting. Yakni mensetting majalah yang akan kita buat. Untuk persettingan ini dilakukan di tempat percetakan. Setelah semua naskah telah di setting/ di layout hasil layout lalu di print ulang sebelum di cetak. Tujuanya untuk mencari letak mana yang masih kurang, untuk meminimalisir kesalahan sebelum di cetak.

 Kelima tahap percetakan. Dalam tahap ini kita bisa memilih dua pilihan mejalah yang akan kita buat. Yakni untuk pembuatan majalah kita menggunakan kalkir atau film. Pilihan ini tergantung dari kemampuan pengelola majalah sekolah, terutama dalam pendanaan. Karena untuk pembuatan majalah dengan menggunakan kalkir dan film itu berbeda harganya. Dan selanjutnya majalah sekolah kita di cetak oleh bagian percetakan.

Itulah tahap-tahap dalam pembuatan suatu majalah sekolah. Dan ‘Konsultan Pembuatan majalah Sekolah” siap membantu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar